Sahabat Penghianat
Entah apa yang membuat aku mengerti tentang keberadaan sahabat-sahabatku yang berkhianat. Yap! Mereka hanya datang padaku saat mereka membutuhkanku. Misalnya jika mereka belum membuat PR mereka, mereka datang untuk meminta tolong. Tapi, jika aku hanya membuat kesalahan sedikit saja terhadap mereka, mulut-mulut mereka mulai membicarakan hal-hal yang jelek terhadapku. barkali-kali hal tersebut terjadi. Aku hanya ingin mereka tahun aku menyayangi mereka. Tapi, semua tidak pernah terjadi.
Aku selalu bersikap lebay dan itu sudah menjadi ciri khasku. Mereka tidak pernah menerima keadaanku. Dan selalu mereka membicarakanku dari belakang. Dan sekarang, aku hanya ingin berteman dengan seseorang yang selalu mengerti dan mendukung apa yang menjadi keinginanku. Namanya Ira. Dia sudah menjadi sahabat yang baik dan itu dimulai sejak kami berada dalam satu kelas yang sama yaitu kelas 2. Aku sering sekali curhat sama dia karena yang pertama, dia tidak suka membicarakan kekurangan-kekurangan orang lain. Dia juga baik, dan yang lebih penting lagi, dia tidak egois. Semua keluh kesah, senyum dan tawa yang aku ceritakan sama dia, dia selalu bersedia mendengarkan. Tidak ada satupun kata-kata yang jelek tentang dia. Dia sudah seperti malaikat hidupku. Dia sahabatku.
Kembali lagi ke sahabat atau mantan-mantan sahabatku. Aku juga sering curhat sama mereka tapi hanya beberapa saja. Seperti kisahku yang menjalin kisah dengan teman kelas sebelah. Mereka seperti tidak ingin aku berhubungan dengan pria itu. Contohnya saja saat temanku Ady mencubit pipiku tanpa sepengetahuanku. Seorang mantan sahabatku itu melihatnya dan ia ingin melaporkan kejadian itu kepada pacarku yang sekarang telah menjadi mantan pacarku. Begitu juga saat aku sedang berteleponan dengan kakakku yang berada di sekolah lain. Mereka juga melaporkannya hinga aku yang kena imbasnya. Aku dimarahi pacarku saat itu. Aku benci mantan sahabat-sahabatku itu.
Mereka selalu tidak terima jika aku yang lebih dipilih guru untuk melakukan sesuatu. Mereka selalu bilang aku egois. padahal mereka hanya ingin mereka sendiri yang melakukannya. Jika sedang susah, salah satu mantan sahabatku yang bernama Sely datang padaku untuk menceritakan hubungannya dengan pacarnya. Aku selalu mencoba menyatukan mereka kembali. Itu selalu ku lakukan. Namun jika dia sedang senang, apakah dia pernah membagi kesenangannya itu denganku? Tidak! berapa kali? Tidak sekalipun.
Aku tak tahu apakah penyebab mantan sahabat-sahabatku iotu membenciku. Apakah karena mereka iri akan kesuksesan karirku selama ini? Atau kah karena mereka tidak dapat menerimaku apa adanya? Sampai saat ini, hal ini masih menjadi teka-teki yang selama ini inginku cari tahu. Sekarang, aku sidah tidak menganggap mereka ada lagi di pikiran dan hatiku. Karena yang tersisa saat ini hanyalah sahabatku Ira. Mereka hanya ada di masalaluku. Sekarang aku membenci mereka. Karena jika aku bersama mereka, selalu saja aku yang disalahkan.
Diary,,
Harapanku kali ini, aku tidak akan bermusuhan dengan Ira tetapi akan menjadi sahabat. Karena aku tidak ingin persahabatanku dengan Ira putus. Aku sayang banget sama Ira. Dan untuk mantan sahabat-sahabatku yang tidak bisa menerima aku, makasih karena kalian sudah pernah ada dalam kehidupan aku walaupun dengan adanya kalian, aku selalu sakit hati dan selalu ingin mengeluarkan air mata. Sekarang aku hanya ingin melepaskan kalian dari kehidupan aku dan ingin memulai kisah persahabatan baruku dengan Ira. Terimakasih yaa.. :)
ohhh si dia ya ndah wkwk
BalasHapus